Madrasah Aliyah Al-Ishlah Lamongan adalah salah satu madrasah Aliyah yang memiliki ratusan siswa dan siswi. Mereka tentunya berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Jawa, Nusa tenggara, Kalimantan, bahkan ada yang dari Papua. Mereka datang dengan kebudayaan dan ciri khas masing-masing.
Tidak hanya itu, keberagaman siswa-siswi juga tampak pada bakat dan minat peserta didiknya. Oleh karena itu, MA Al-Ishlah menyediakan berbagai fasilitas untuk para siswa-siswinya mengembangkan potensi diri. Salah satunya adalah dengan diadakannya lomba folksong pada hari Jum’at 03 November, untuk mengembangkan kemahiran siswa dalam seni suara.
Folksong adalah salah satu cabang perlombaan pada PONSEL XVIII (Pekan Olahraga dan Seni MA Al-Ishlah XVIII), suatu pekan perlombaan yang diadakan oleh BESMA. Perlombaan ini menguji kemerduan dan keindahan seni suara para siswa. Adapun lagu yang diperlombakan adalah Langkah Al-Ishlah, Tekad, dan Niat Al-Ishlah. Di mana ketiga lagu tersebut adalah karya kreativitas santri Al-Ishlah sendiri.
Tidak hanya menguji kemampuan bernyanyi, folksong juga menguji mental dan kekompakan santri. “Menurut saya, folksong adalah lomba yang seru. Dari lomba tersebut, kita bisa menguji dan mengukur kemampuan para santri di bidang menyanyi” ujar Fadi Jashaka, salah satu peserta dari kelas 12 IPS 2.
Untuk selanjutnya, ustadz Adib Triono selaku pembina musik MA Al-Ishlah, berharap agar para santri bisa memanfaatkan segala fasilitas yang telah disediakan untuk mengembangkan bakat mereka. “Kami hanya bisa memfasilitasi, sedangkan yang bisa mengembangkan kemampuan pribadi adalah diri kalian sendiri. Jadi, gunakanlah fasilitas yang ada dengan sebaik-baiknya.” Pesan ustadz Adib Triono, ketika memberikan sambutan pada acara folksong.
Reporter: M. Rifqi Al-Hanif
Editor: Ega MN
0 Comments