Membaca dan Berlatih: Wasilah Berdakwah dan Taqarrub Ilallah

Bagikan

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Literature Community Network (LCN), komunitas literasi beranggotakan santri Al-Ishlah yang berada di bawah naungan BESMA Pers mengadakan sebuah Motivation Seminar. Motivator yang diundang tentunya seseorang yang memiliki keahlian dalam bidang terkait, yakni literasi. Ialah Ibu Atrik Tris Anisa, penyair, cerpenis, dan pegiat literasi Lamongan.

 

Pembawaannya yang semangat dan ramah berhasil menarik perhatian dan memunculkan rasa antusias santri Al-Ishlah dalam menyimak dan bertanya. Goal seminar sebagaimana tercantum dalam tema: Menumbuhkan Semangat Membaca, Menggali Inspirasi Karya, tampak membuahkan hasil.

 

Motivasi Menulis Ala Atrik Tris Anisa

Untuk memotivasi para peserta seminar, Ibu Atrik menyampaikan banyak tips-tips yang dapat dilakukan dalam bidang tulis-menulis. Dua hal yang menjadi titik awal memulainya adalah membaca dan berlatih. 

 

Penyair asal Surabaya itu menyampaikan bahwa satu-satunya cara untuk menjadi penulis, tak lain dan tak bukan, yakni membaca. Sebab lewat membaca seorang penulis akan mendapatkan berbagai ide. Niscaya bertambah banyak dan tak akan habis ide-ide seseorang yang terbiasa membaca.

 

 

 

Membaca apapun itu yang nantinya dapat mendatangkan manfaat dan pengetahuan bagi si pembaca. Selain itu, membaca juga perlu disertai dengan mengamati peristiwa di lingkungan sekitar, mencatat, mengumpulkan, dan merekonstruksi pengetahuan yang didapat dari membaca.

 

Tentunya ide yang sudah didapat tidak akan bermanfaat dan menjadi sebuah karya jika tidak dituliskan. Oleh karena itu, menulis perlu dilakukan dan dibiasakan dengan tujuan berlatih agar dapat meningkatkan kualitas kemampuan dalam bidang tulis-menulis.

 

Sebagaimana hadis Nabi Saw. tentang keutamaan seorang ibu, Ibu Atrik menyebutkan kata membaca dan berlatih sebanyak tiga kali. Seakan-akan memberi penekanan untuk menunjukkan seberapa penting keduanya dilakukan oleh seorang penulis. “Ya begitulah, materi yang disampaikan sejak awal sampai sekarang banyak yang sama. Materinya itu-itu saja. Karena memang hal yang perlu dilakukan seseorang ketika ingin menjadi penulis adalah terus membaca, membaca, dan membaca. Selain itu, berlatih, berlatih, dan berlatih,” ujarnya saat menyampaikan materi dalam Motivation Seminar pada Jumat siang.

 

Mars Penulis: Dari Ibu Atrik untuk LCN

Sebagai kenang-kenangan untuk para santri Al-Ishlah, Ibu Atrik menciptakan mars khusus yang diberi judul, Mars Penulis. Tiap bait dalam Mars Penulis sarat akan makna. Oleh karena itu, tiap baitnya perlu diresapi maknanya agar dapat masuk ke dalam hati dan pikiran dan diimplementasikan dalam kehidupan.

 

Mars Penulis

Oleh: Atrik Tris Anisa

 

Jadikan menulis sebagai dharma bakti

Gerakan Literasi sebagai pemicu diri

Di forum penulis Al-Ishlah yang sejati

Kita berdakwah dengan nama Sang Ilahi Rabbi

 

Kitalah yang harus menjaga

agar generasi muda tetap semangat berkarya

Kitalah yang harus berusaha

menjadikan Indonesia tetap maju berjaya

 

 

Yang menjadi sorotan adalah tujuan akhir bagi seorang penulis, yakni berdakwah kepada Sang Ilahi Rabbi dengan menjadikan kegiatan menulisnya sebagai dharma bakti.

 

“Menulis juga bisa menjadi sarana kita, seorang hamba, untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sebab jika tulisan kita bermanfaat, in sya Allah yang kita dapatkan adalah balasan kebaikan. Oleh karena itu, mari memulai untuk menghasilkan sebuah tulisan yang kecil, tapi bertenaga dan tulisan yang sederhana, tapi bermanfaat,” ujar Ibu Atrik yang juga merupakan wali siswa MA Al-Ishlah.

 

 

Reporter: Revoluna Zyde Khaidir

Editor: Revoluna Zyde Khaidir

Proofreader: Phzdr

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *