MALISHA CUP, Upacara Pembukaan dan Sistem Baru

Bagikan

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Perhelatan MALISHA CUP kembali hadir pada tahun ini. Ajang tahunan Bagian Olahraga BESMA yang menghelat satu perlombaan yang cukup digemari santri-santri, yaitu futsal. MALISHA CUP menjadi salah satu ajang perlombaan dengan tingkat antusiasme santri yang sangat tinggi.

 

Ajang ini menjadi tolok ukur kekuatan perfutsalan antar kelas. Para santri dituntut mempunyai strategi dan formasi khusus dalam mengikuti lomba ini. Bijak dalam pemilihan formasi tentunya menjadi kunci utama dalam perlombaan MALISHA CUP, karena lomba ini dilaksanakan menggunakan sistem grup sehingga lebih lama.

 

 

 Menguji Dominasi Kelas IPS

Dua tahun terakhir santri-santri kelas IPS sangat powerful pada ajang MALISHA CUP. Dibandingkan kelas IPA dan AGAMA, IPS memiliki anggota kelas yang perkasa dalam bidang non akademik perfutsalan.

 

Keperkasaan itulah yang menjadi tantangan tersendiri bagi santri-santri kelas IPA dan AGAMA dalam memperebutkan gelar champion pada tahun ini. Begitu pun sebaliknya, santri-santri IPS tentunya memiliki spirit yang tinggi pula untuk dapat mempertahankan gelar juara 3 kali berturut-turut.

 

“Secara pribadi, saya berharap kelas 12 AGAMA 1 pada tahun ini mendapatkan juara pertama. Dengan raihan tersebut akan mematahkan dominasi kelas IPS pada ajang MALISHA CUP, dan akan menciptakan sejarah baru bagi kelas AGAMA”, ujar Heru Kurniawan (12 K1).

 

Sistem Baru dan Upacara Pembukaan

Pada tahun ini, ada yang baru dalam perhelatan MALISHA CUP, yaitu sistem permainan dan adanya upacara pembukaan.  Di tahun-tahun sebelumnya,  ajang lomba ini dilaksanakan dengan sistem gugur atau head to head. Untuk tahun ini, sistem tersebut dihapus dan diganti dengan sistem grup.

 

 

“Sistem grup ini mempunyai tujuan tersendiri, yaitu agar ajang MALISHA CUP lebih lama dan panjang, sehingga lebih seru dan menarik,” komentar Salman Arrohimi, Bagian Olahraga BESMA.

 

Begitupun dengan adanya upacara pembukaan menandai dimulainya MALISHA CUP menjadi salah satu sorotan tersendiri. Pada tahun-tahun sebelumnya, MALISHA CUP dilaksanakan tanpa adanya upacara pembukaan terlebih dahulu, dan langsung dibuka dengan pertandingan pertama. Tradisi tersebut diubah dengan diawali dengan upacara pembukaan oleh BESMA Bagian Olahraga periode tahun ini.

 

Diadakannya upacara pembukaan MALISHA CUP mendapatkan apresiasi dari Pembina BESMA Pa, al-Ustadz Dzikrullah.

 

“Baru kali ini MALISHA CUP dibuka dengan upacara resmi, dan ini harus benar-benar diapresiasi dan semoga berlanjut di periode selanjutnya”, sarannya.

 

Reporter: M. Rifqi Al-Hanif

Editor: Ega MN

Proofreader: Phzdr

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *