Duduk Febrian Alivandra (XI keagamaan 1) tak pernah tenang. Berkali-kali ia menggerakkan badannya ke kanan-kiri.
Hari itu adalah lomba final Al-Ishlah Islamic Olympiad (AIO). Ia bersama Jaka Purnama (XI Keagamaan 1) menjadi salah satu tim yang berhasil melaju ke final AIO sekaligus mewakili kelas XI Keagamaan 1 (25/2/2023).
AIO berjalan atas inisiasi BESMA Departemen ilmu pengetahuan dan teknologi atau IPTEK. Beberapa ilmu yang diujikan antara lain; ilmu keagamaan, seperti Aqidah, Akhlak, Sejarah, Al-Qur’an Hadits dan sebagainya.
Sejak babak penyisihan, AIO menggunakan Bahasa Arab maupun Bahasa Inggris dalam soal-soal yang diberikan. Tentunya hal itu membuat para peserta semakin tertantang untuk bisa menaklukan soal-soal tersebut.
Rabu, 23 Februari 2023 merupakan hari penyisihan pertama. Sebanyak 10 tim berhasil lolos setelah menjawab 20 soal berbahasa Arab dan juga 20 soal berbahasa Inggris.
Esoknya, kamis, 24 Februari 2023 merupakan babak semifinal. Sebanyak10 soal esai berbahasa Arab maupun Inggris menjadi syarat bagi mereka untuk melaju ke semifinal.
Sesi semifinal berjalan ketat hingga keluar 3 tim yang lolos ke semifinal, yaitu tim dari kelas XI IPA 2, XI Keagamaan 1 dan X IPA 1.
Di sesi ini terdapat dua ronde. Ronde pertama terdiri dari 3 paket yang masing-masing terdiri dari 10 soal. Dengan ketentuan soal yang tidak bisa dijawab, kelompok lain boleh menjawab. Sedangkan ronde kedua, para finalis memperebutkan 10 soal yang dibacakan oleh juri dengan siapa cepat menjawab, maka ia yang mendapat poin.
Pertandingan final berjalan sengit dan akhirnya kelas X IPA 1 keluar sebagai juara satu, adapun juara 2 adalah kelas XI Agama 1 dan juara 3 adalah kelas XI IPA 2.
Reporter: Achmad Zidan Muzzaki
0 Comments