“Sebaik-baik manusia ialah yang bermanfaat bagi manusia lainnya”. Salah satu pesan yang disampaikan oleh Al-Ustadz Drs. Agus Salim Syukron, M.Pd. kepada seluruh siswa siswi kelas 12 MA Al-Ishlah pada acara sosialisasi STIQSI yang diselenggarakan di Aula Ponpes Al-Ishlah (10/02/2023).
Pesan tersebut patut menjadi pengingat bagi seluruh siswa-siswi kelas 12 sebelum mereka meninggalkan pondok ini. Bahwasannya kemanapun tujuan mereka setelah lulus nanti, menjadi orang yang bermanfaat adalah suatu harapan besar dari pondok.
Pagi ini, Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an dan Sains Al-Ishlah (STIQSI) Lamongan mengundang siswa-siswi kelas 12 MA Al-Ishlah dalam acara Sosialisasi Kampus STIQSI. Sosialisasi ini merupakan salah satu acara tahunan dengan konsep bertahap, mulai dari tahap satu hingga tahap tiga. Tujuannya adalah memperkenalkan kepada seluruh siswa kelas 12 MA Al-Ishlah untuk lebih mengenal STIQSI secara keseluruhan. Baik dari visi-misi, fasilitas, kurikulum dan program-program yang dimiliki oleh STIQSI.
Selain dihadiri oleh siswa-siswi kelas 12 MA Al-Ishlah, sosialisasi ini juga dihadiri oleh seluruh mahasiswa STIQSI, Dewan Staf, serta Dosen STIQSI. Sosialisasi ini ditujukan kepada siswi kelas 12 karena merekalah yang sebentar lagi akan keluar dari pondok. Juga nantinya yang akan menjadi bibit-bibit baru penerus intelektual di masa yang akan datang sebagai Alumni Ponpes Al-Ishlah.
Sebagai pembuka acara, Kiai Drs. Muhammad Dawam Saleh sebagai pembicara pertama menyampaikan tentang manis pahitnya awal didirikannya STIQSI yang berhasil dilalui hingga saat ini. Semuanya berkat keikhlasan para dosen dan mahasiswa STIQSI, serta doa-doa beliau.
Dilanjut dengan pembicara kedua, yakni Al-Ustadz Drs. Agus Salim Syukron, M.Pd., yang merupakan salah satu Dosen STIQSI menyampaikan sedikit tentang pentingnya peran mahasiswa sebagai kader dakwah Islam.
“Masa depan kita tergantung pilihan kita, kalau kita ingin mendapatkan dunia dan akhirat, maka kita juga harus memperjuangkan keduanya. Di STIQSI, Insya Allah kita bisa mendapatkan keduanya. Karena disini mahasiswa tidak hanya dididik di bangku perkuliahan, melainkan ditanamkan keikhlasan dalam pengabdian. Islam juga telah menyebutkan, bahwasanya sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain.” Jelas Al-Ustadz Agus Salim, yang juga selaku Kepala Sekolah MA Al-Ishlah.
Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara pembicara dengan para peserta sosialisasi. Banyak dari siswa-siswi kelas 12 MA Al-Ishlah yang antusias dalam sesi tanya jawab ini, sehingga acara terkesan hidup dan menyenangkan.
Sebelum acara ditutup, Al-Ustadz Dr. Piet Hizbullah Khaidir, MA., selaku Ketua STIQSI mengatakan bahwasannya Kesuksesan itu tidak ditentukan pada seberapa banyak ilmu yang dimiliki, akan tetapi terletak pada keikhlasan dan keberkahan doa dari guru.
Kemudian acara ditutup oleh MC (Ustadzah Ma’rifatul Ainiyah dan Ustadzah Tri Kurnia) dan pembagian formulir kepada seluruh siswa-siswi kelas 12 MA Al-Ishlah.
Reporter: Amalina
Editor: Yeni Ika
0 Comments