Pembukaan Muhadloroh MA tahun ajaran 2023/2024 berlangsung di Aula Pondok Pesantren al-Ishlah pada senin sore (16/01/2023). Acara ini merupakan kegiatan ekstra wajib mingguan bagi pelajar MA al-Ishlah dan juga sebagai forum perkenalan terkait seni berbicara di depan umum.
Izzat Hakimi, selaku ketua BESMA Departemen Ketakwaan mengatakan bahwa ketik mendapat tugas hendaknya dikerjakan sebaik mungkin.
“Meskipun kelas 11 Muhadloroh dengan angkatan sendiri, tidak boleh ketika membuat makaah dengan copy paste. Karena hal itu tidak bermanfaat,” ujarnya.
Acara pembukaan ini dihadiri oleh pelajar MA al-Ishlah kelas 10 dan 11 serta beberapa asatidz. Adapun kelas 12 tidak mengikuti karena persiapan bulan-bulan ujian.
Al-Ustadz Heru Gunawan, selaku pembina BESMA departemen ketakwan menyambut bahagia pembukaan Muhadloroh ini dan menyeru kepada para pelajar untuk bersyukur dengan adanya Muhadloroh ini.
“Hendaknya bersyukur dengan adanya Muhadloroh ini sebagai modal kita nanti, 10 bahkan 20 tahun ke depan akan kita rasakan dampaknya”, ujarnya ketika memberi sambutan.
Menurut beliau setiap dari kita dapat berbicara dengan baik di depan umum. Untuk itu, beliau memberi tips kepada para pelajar untuk dapat berbicara dengan baik di depan umum.
Yaitu; (1) mempersiapkan sebaik mungkin dengan membuat teks, (2) berlatih maksimal, (3) memahami isi teks yang dibuat, (4) memiliki bahasa tubuh, (5) melakukan kontak mata kepada audiens, dan (6) jangan grogi.
Grogi sendiri menurut beliau merupakan hal yang dimiliki setiap orang ketika berbicara di depan umum. Lagi-lagi beliu memberi tips supaya grogi itu tidak menjadi-jadi.
Yaitu; (1) semakin hebat persiapan, semakin terkikis rasa grogi itu, (2) Datang ke tempat acara lebih awal untuk menguasai panggung, (3) berpikir positif dalam diri, (4) menganggap yang mendengarkan teman sendiri seperti kita bercerita dengan santai bersama teman, (5) mengatur nafas, (6) jika sudah grogi, hendaknya menyalurkan dengan gerakan tubuh lainnya.
Acara kemudian berlanjut dengan pidato-pidato dari perwakilan siswa. Pidato-pidato tersebut disampaikan dengan menggunakan Bahasa Arab maupun Inggris.
Reporter: M. Zulfikar Nur Falah | Editor: M. Afiruddin
0 Comments