Lagi-lagi MA Al-Ishlah pulang membawa kabar gembira atas kejuaraan yang diperolehnya dalam event Bandung Lautan Api International Championship 4 2022 yang dilaksanakan di GOR Futsal ITB Jatinagor, Kota Sumedang, Jawa Barat. (08-09/01/2023)
Kejuaraan tersebut meliputi, juara I (medali emas) yang diraih oleh Erfin Alfin Khoiri siswa kelas 12 IPS 2, juara II (medali perak) oleh Ahmad Hafidzul Aqmal siswa kelas 12 IPS 2 dan juara III (medali perunggu) oleh Hamam Maulana siswa kelas 12 IPA 1 pada tingkat remaja (SMA).
Dalam event ini, peserta yang ikut berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia dan luar negeri. Namun, yang mendominasi adalah peserta dari Indonesia dan hanya beberapa saja yang dari luar negeri. Juga sangat sedikit sekali peserta yang berasal dari pondok pesantren, kebanyakan dari perguruan-perguruan pencak silat. MA Al-Ishlah termasuk salah satu dari sedikitnya pondok pesantren yang turut berpartisipasi.
“Alhamdulillah, di event ini saya bisa bertemu dengan banyak pesilat dari berbagai daerah, sesama perguruan maupun antar perguruan silat. Pertandingan sangat ketat dari mulai timbangan sampai kemampuan atlit, namun karena dukungan doa orang tua dan bapak ibu guru, Alhamdulillah saya bisa melalui nya,” Ujar Erfin Alfin Khoiri, siswa asal Lamongan.
Kejuaraan yang diperoleh ketiga Siswa MA Al-Ishlah ini merupakan berkat kesungguhan dan jerih payah latihan yang dilakukan mereka sejak bulan Oktober lalu, usai mengikuti Kejuaraan Pencak Silat di Semarang. Sejak itu pula, mereka dipercaya oleh Ustadz Labib, selaku pelatih pencak silat MA Al-Ishlah untuk mengikuti event pencak silat ini.
“Yang ikut lomba di Sumedang ini merupakan peserta yang dulu juara 1 di Semarang. Selama latihan untuk kejuaraan di Semarang, satu per-satu terlihat kemampuan dan kelemahan mereka. Untuk itu, sebagai yang melatih mereka, dengan mengetahui kemampuan dan kelemahannya itu, lebih mudah juga untuk mengarahkannya,” Ujar Ustadz Labib
Terkait strategi yang dimainkan oleh siswa MA Al-Ishlah juga tak lepas dari hasil latihan mereka bersama Ustadz Labib. Disitulah mereka diberi arahan strategi untuk menyerang lawan.
“Strategi dalam bertanding sangat penting, setiap daerah atau provinsi tentu memiliki ciri khas masing-masing. Misalnya, jika di Jawa Timur sabungnya sangat keras, jadi lebih mengandalkan kekuatan otot fisik. Kalau di Jawa Tengah, itu lebih banyak menjual serangan, mengandalkan kecepatan yang luar biasa. Sedangkan, di Jawa Barat sendiri itu lebih kompleks, seranganya bagus, kecepatannya juga bagus, oleh karenanya banyak kursus-kursus pencak silat disana,” Jelas Ustadz Labib.
Berkat strategi itulah, ketiga siswa MA Al-Ishlah yang mengikuti event pencak silat di Sumedang kemarin berhasil membawa medali pulang. Sejatinya, dibalik suksesnya anak didik, juga terdapat guru yang disiplin dalam melatih anak didiknya.
0 Comments